Beasiswa LPDP (Experience, Tips & Trick) Chapter 3: Seleksi Wawancara


Alhamdulillah, beruntungnya saya mendapat jadwal seleksi wawancara dan LGD di hari yang sama. Hanya saja, perbedaan waktu antar kedua seleksi itu cukup lama. Waktu LGD saya tepat pukul 08.00, sedangkan wawancara jam 13.00, wow it made my heart beats so fast. Gimana enggak, pas lagi nunggu antrian wawancara, satu per satu peserta keluar dari ruang audisi. Reaksi yang tergambar dari ekspresi wajah para peserta pun beragam.

Ada yang bahagia, sumringah, ketawa-ketiwi nggak jelas, -ada juga yang bahkan jingkrak jingkrak, seriously- karena (menurut mereka pribadi) wawancara berjalan dengan baik. Ada juga yang sedih karena mentalnya jatuh oleh sang interviewer. Ada pula yang berekspresi datar seolah menyembunyikan informasi apapun yang ia dapat dari ruang interview. Dan part yang paling parah, adalah banyak yang nangis!

Bagi saya, ini sebuah atmosfir yang ngga baik. Massive self pressure. Karena bagaimanapun, porsi penilaian tahap wawancara adalah yang paling besar, yaitu 60%. Yang terlintas di pikiran saya pada saat itu adalah, keep focus and don’t be nervous, don’t be nervous, don’t be nervous, please!!

Saya mengamati rekan-rekan seperjuangan di sekitar saya. Beberapa ada yang belajar (saya juga nggak paham apa yang mereka pelajari??), ada yang latihan presentasi bareng-bareng temennya, ada yang masih bisa berbincang biasa, tapi saya cuma bisa terdiam. Saat itu hanya dzikir saja yang bisa terucap dari mulut ini, mengharap ridho Allah, agar bisa dilancarkan pada saat interview nanti.

FYI: Tahap interview ini akan berlangsung selama kurang lebih 45 menit dengan 3 interviewer yang terdiri dari 1 orang psikolog dan 2 orangh akademisi (biasanya professor). Akademisi ini juga telah disesuaikan dengan bidang ilmu kita, misalkan kita mendaftar S2 Teknik, maka sang interviewer yang akan kita hadapi adalah akademisi yang juga berasal dari bidang teknik.

Selama interview, beberapa poin pertanyaan penting yang muncul adalah
1.      Perkenalan diri (how to make a good and impressed start)
Jangan lupa untuk menjabat tangan para interviewer hingga dipersilahkan duduk. Lalu untuk memberikan kesan pertama yang baik, jangan lupa senyum.
2.      Mengapa memilih jurusan X di Universitas Y? Kenapa kok gak di Universitas Z?
3.      Alasan mengapa mendaftar ke dalam negeri, bukan luar negeri
4.      Motivasi terbesar untuk melanjutkan master
5.      Kehidupan akademis maupun non-akademis saat di kampus
6.      Rencana studi
7.      Penjelasan detail tentang essay
8.      Seputar kehidupan pribadi dan keluarga

Saya ngga bakal ngeshare apa yang saya jawab pada saat pertanyaan-pertanyaan tersebut terlontar pada saya. Tapi, saya punya beberapa tips dan short note nih buat temen-temen pembaca supaya lebih well prepared lagi menjelang hari seleksi wawancara.

1.      A Good Looking and Good Gesture will Impressed Them
Jauuuuuh sebelum hari interview, nggak ada salahnya kok mempersiapkan penampilan terbaik kita. Nggak perlu yang harus beli baru, enggak. Yang penting adalah gimana orang bisa nyaman ngelihat penampilan kita. Lalu, mulai juga belajar gesture yang baik saat menghadapi sesi wawancara. Ini penting! Karena gesture tubuh yang baik saat wawancara akan memberikan kesan yang baik pula di mata interviewer. Jadi, yang biasanya umek, riweh, nggak rapi, dan banyak tinggah, dikurang-kurangin deh. Banyak juga tips-tips di internet yang mengajarkan bagaimana gesture tubuh yang baik saat interview. Ini bukan berarti kita tidak menjadi diri sendiri yah, tapi nggak ada salahnya kan bertransformasi menjadi yang lebih baik? :)

2.      Perbaiki Dulu Niatnya untuk Kenapa Harus Lanjut Studi S2?
Perbaiki niat kamu untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 dan khususnya dalam mendaftar beasiswa LPDP. Jujur aja, sebenernya, semakin kesini aku semakin khawatir sama orang-orang yang cenderung menjadi aplikan dengan tipe follower, atau lebih gamblangnya, “ah, pokoknya daftar beasiswa biar kece”; atau bahkan bisa jadi, “ah, pokoknya daftar beasiswa biar bisa jalan-jalan ke luar negeri”. Thats a BIG NO, brotha!
Hell-o, you are going to be funded by your country, to make your country better as your future contribution. Jadi, sebenernya menjadi penerima beasiswa bukanlah hanya sekedar kuliah dan selesai, tapi juga menjadi beban moral sekaligus tanggung jawab untuk mengganti beasiswa tersebut dengan kontribusi kita untuk Indonesia pasca kuliah. Kontribusi apa? Anda lah yang menjawab.

3.      Paradigma Publik Tentang Lulusan S2 yang Harus Diubah
S2 kan pasti jadi dosen? Oh no. Big no. Suatu image yang menurutku salah besar. Image ini terbentuk karena awalnya mayoritas lapangan kerja bagi lulusan S2 di Indonesia adalah menjadi dosen. Padahal, mereka mereka yang lulus S2, akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di tempat yang lebih baik dengan memegang jabatan yang lebih baik juga dibandingkan dengan lulusan sarjana/diploma. Tidak ada jaminan memang, tapi bisa dibayangkan bagaimana kemampuan seorang lulusan master yang telah mendalami ilmu di bidang nya dengan sangat amat dalam. Jauh lebih dalam dari apa yang ia peroleh semasa pendidikan sarjana. 
Sayangnya memang, di perusahaan-perusahaan tertentu, sarjana dengan jam terbang kerja yang tinggi justru akan mengalahkan gelar master yang tanpa pengalaman kerja. Tapi, saya rasa ini bukan masalah, karena seorang master –terutama bagi lulusan luar negeri- akan terbiasa dengan masalah-masalah kompleks yang kurasa hampir serupa dengan permasalahan yang ada di perusahaan. Selain itu, beberapa kurikulum di luar negeri juga menawarkan kesempatan magang di perusahaan Internasional yang tidak didapatkan di Universitas di Indonesia. Jadi, menjadi lulusan master dengan beasiswa LPDP bagiku, juga akan siap bersaing di dunia kerja untuk menjawab tantangan permasalahan di Indonesia, bahkan dunia.

4.      Menjadi Diri Sendiri Tidak Ada Ruginya
Saat sesi interview maupun LGD, Jadilah dirimu sendiri! karena kamu adalah kamu, bukan orang lain yang punya prestasi segudang, yang pengalaman organisasi seabrek, yang punya relasi sejagad raya, yang punya IPK 4.1 #nahloh. Iya, kamu. Never try to be others. Sekali lagi, just be your self.

5.      Nggak Ada Parameter Kelulusan Beasiswa LPDP
Sampai sekarang, saya pun tidak tahu persis kriteria dan penilaian seperti apa yang menjadi standart penerimaan beasiswa LPDP. Awalnya, memang saya berfikir bahwa penerima beasiswa LPDP adalah orang yang bener-bener smart, IPK tinggi dan kemampuan bahasa yang bagus banget. All about academic records
Tapi big NO. Ternyata hipotesis saya salah. Memang, ada beberapa orang yang memang pinter banget, tapi ada juga yang kemampuan akademisnya cuma rata-rata, tapi organization skill dan public speaking nya bagus, dan bahkan ada juga yang totally mediocre, atau biasa-biasa aja, tapi punya skill lain di luar bidang akademis misalnya olah raga dll. Bener-bener unexpected lah, unpredictable juga. Nggak kebaca kriteria yang bagaimana sih yang dimau tim seleksi LPDP. Kalau memang kamu layak dan memenuhi standart penilaian, ya loloslah kamu.
Jadi, kita nggak tau nih, apakah kita layak atau enggak, kan? Pada akhirnya, kita nggak bisa bersaing dengan orang lain, tapi justru kita bersaing dengan diri sendiri, bagaimana kita bisa menetapkan standart yang baik untuk kita sendiri. Mampukah kamu memenuhi standart kualitas yang dimau oleh LPDP? 

6.      Kuliah itu Bukan Tentang Gengsi Universitas, Lho!
Dalam proses seleksi, para aplikan beasiswa diharuskan memilih satu bidang studi yang akan ditekuni di universitas yang mereka mau. Hal ini menjadi ketakutan keduaku. Para aplikan beasiswa cenderung memilih universitas berdasarkan gengsi. Misalnya, memilih Harvard University, Oxford University, atau Cambridge University. Iya, memang, akan sangat tampak keren memang kalau kita bisa enrolled di beberapa universitas top dunia itu. Padahal, siapa yang tau bahwa dibalik “bungkusnya” yang keren itu, ternyata jurusan atau bidang studi yang diminati bukanlah yang terbaik di Universitas itu atau bahkan tidak ada. Hm.
Yup, fenomena ini sering banget aku temui. Di akhirnya, mereka gagal di interview karena kurang meyakinkan interviewer, mengapa mereka memilih bidang studi di universitas tersebut. Hal ini bisa dipastikan mengingat bobot penilaian interview yang mencapai 60% dari total nilai keseluruhan. Hal ini juga berlaku kok untuk kamu yang mau daftar ke dalam negeri.
Nah, untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kegagalan akibat alasan diatas, kamu bisa coba deh cara berikut ini (research methode) untuk menentukan dan memilih universitas yang pas buat kamu.
-          Tentukan dulu mau belajar di jurusan apa dan bidang apa.
-          Cari universitas-universitas terbaik di bidangmu, bisa masuk ke situs www.topuniversities.com atau https://www.timeshighereducation.co.uk/world-university-rankings/2015/world-ranking/#/. Karena LPDP memiliki list universitas tujuan, yang artinya tidak sembarang universitas bisa kita masuki, maka LPDP biasanya memakai acuan kedua website tersebut untuk menentukan 200 universitas terbaik di dunia.
-          Mencari universitas juga berarti menyesuaikan kemampuan bahasa yang kamu miliki. Universitas di Eropa dan Australia rata-rata hanya menerima IELTS, sedangkan di amerika menerima TOEFL IBT. Jadi, hati-hatilah.
-          Memilih universita juga seperti memilih jodoh lho, kalau misal suka, boleh lah di googling, supaya ada pandangan tentang rupa kampus nya. Hehehe
-          Kalau sudah klik dengan universitasnya, baik secara outlook dan kemampuan bahasanya, maka langsung visit ke website universitasnya. Segera cari kurikulum perkuliahan di bidang studinya, cocok atau tidak.
-          Kalau tidak cocok, ulangi riset kamu dari awal, sampai menemukan universitas yang menawarkan kurikulum yang bener-bener fit sama kamu.
-          Kalau perlu, langsung kontak profesor di bidang terkait. Minta rekomendasi dari beliau untuk kamu supaya bisa studi disana. Hal ini bisa jadi penguat dokumen kamu saat seleksi administrasi, bahkan saat sesi wawancara.

7.      Apa yang Kamu Tulis, itu Adalah Kamu, Bukan Orang Lain
Saat sesi interview, kamu akan ditanyai soal CV yang kamu tulis di form online dan tentang essay yang kamu tulis. Jadi, sebisa mungkin kamu kuasai apa yang kamu tulis. Baca berulang-ulang kali essay kamu dan kalau bisa latihan speech di depan kaca. Hahah. Agak lebay. Tapi iya, serius. Wawancara adalah tentang meng-interpretasikan kemampuan menulis menjadi kemampuan verbal, kan? Jadi, kalau tulisan kamu bagus, tapi kalau kamu nggak bisa menjelaskannya dengan baik, yaa siap-siap deh nilai kamu hancur.

8.      Akhirnya, Setelah Kamu Berjuang, maka Tuhan lah yang Maha Penentu
Akhirnya, semua berawal dari niat yang baik, diikuti dengan usaha yang baik dan diiringi dengan do’a yang tiada henti. Jangan lupa sholat wajib tepat waktu. Jangan lupa juga, restu orang tua juga merupakan salah satu penentu suksesnya kamu dalam seleksi beasiswa ini. Karena restu orang tua adalah restu Allah SWT.
Juga, jangan lupa perbanyak amalkan puasa sunnah dan sholat-sholat sunnah yang di niatkan untuk mengharapkan ridho Allah untuk masa depan kita. Lalu, ada satu lagi do’a yang menurutku sangat mujarab. Namanya do’a rabithah, do’a ini merupakan do’a penyatu hati. Do’a ini ku baca terus setelah sholat wajib, baik saat sebelum dan sesudah interview, sambil membayangkan wajah-wajah para interviewer. Berharap ridho Allah atas satu nya hati kami, dan juga agar Allah  memberikan kelunakan dan kemurahan hati para interviewer tersebut untuk memberikan nilai yang adil dan layak bagiku.
Sekali lagi, bila perjuangan kita sudah 100%, dan Allah memiliki kuasa-Nya untuk berkata TIDAK, maka menyesallah kamu karena tidak pernah meminta ridhoNya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya secara resmi saya diumumkan sebagai penerima beasiswa LPDP tahap 1 di tahun 2015 ini, dan kini saya sudah menginjakkan kaki di Paris untuk melanjutkan studi di Universite Pierre et Marie Curie (Sorbonne University Paris VI), di bidang Communication System Engineering. Betapa saya bersyukur sekali kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunianya.

Sejak ditetapkan llulusnya beasiswa ini, saya memang memiliki nazar untuk berbagi pengalaman bersama rekan-rekan melalui blog. Sekian sharing singkat dari saya, Semoga bermanfaat dan sukses bagi Anda yang ingin mendapatkan beasiswa LPDP untu melanjutkan studi master atau doktoral.

Salam Sukses.

Komentar

  1. Salam kenal kak Satria.
    Mau tanya, apakah penerima beasiswa LPDP yang sudah dinyatakan lolos seleksi, apakah harus dibuat proposal tesisnya? apakah di universitas tujuan harus mengikuti tes tertulis lagi dan wawancana khusus untuk diterima sebagai mahasiswa di universitas tujuan?
    Sharing Kak, thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Kurnia, salam kenal ya.

      Setelah diterima tidak perlu membuat proposal thesis kok, perlu nya membuat proposal thesis adalah untuk profesor di Universitas saat melakukan aplikasi.
      Tes di universitas tujuan sangat beragam. Tiap universitas memiliki prosedur seleksi yang berbeda-beda, bisa langsung di cek ke website universitas masing-masing.
      Kalau perancis, mungkin beda kasus. Karena pendaftaran ke universitas di perancis terpusat di satu portal pendaftran yang di organisir oleh Campus France (dibawah kedutaan besar Perancis). Proses seleksinya antara lain ada berkas, essay, dan interview.
      Semoga jawabannya membantu ya :D

      Hapus
  2. Halo bang satria.
    Kita daftar ke universitasnya dulu baru daftar beasiswa lpdp ato daftar beasiswa lpdp dulu baru daftar ke universitasnya ?
    terima kasih bang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Farid. Salam kenal ya.
      Dalam sistem LPDP, pendaftar dibebaskan memilih untuk mana yang lebih dahulu didaftar, beasiswa atau universitas. Karena dalam persyaratan LPDP, LoA tidak wajib.

      Hapus
    2. kalo abangnya daftar beasiswa dulu ato gimana ?
      makasih infonya bang.

      Hapus
    3. Saya dulu termasuk yang mendaftar beasiswa dulu baru bisa mencari universitasnya. :)

      Hapus
  3. Hallo Bang Satria,
    Akhirnya saya menemukan yang sama2 anak telco yang keterima LPDP, Saya sudah melakukan blog walking dan sedang mempersiapkan dokumen untuk lpdp juga LOA, Saat ini saya bekerja sebagai IT support di salah satu perusahaan minyak dengan masa kerja hampir 4 tahun, tapi saya merasa bidang yang saya sukai adalah di bidang telco meskipun antara IT dan Telco masih cukup berkesinambungan. Ada beberapa program di Univ di UK seperti Univ of Leeds, Univ of Birmingham dan beberapa lainnya yang menawarkan program Management Telecommunication Engineering dicampur Business Management yang menurut saya, ini "saya banget" karena kita tahu di Indonesia bisnis di bidang telco sedang gencar dan dapat menjadi aspek untuk membangun bangsa. Permasalahannya, program ini tidak ada kaitan dengan pekerjaan saya yang skrg meskipun di bagian Msc Telco nya masih Linier dengan S1 saya, Bagaimana menurut mas Satria atas hal ini? Apakah program2 seperti ini akan di approve oleh LPDP? Bagaimana cerita2 mahasiswa2 telco yang sudah diterima LDPD karena saya belum banyak mendengar banyak?
    Mohon Pencerahan.


    Terima Kasih banyak atas Informasinya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mas Khrisna, salam kenal ya.
      Maaf juga nih baru sempat balas seiring padatnya jadwal perkuliahan. Anw, thanks for visiting my blog ya.

      Saya rasa untuk kasus mas Khrisna tidak ada masalah yang berarti, karena IT dan telco masih dalam satu koridor ilmu, yakni teknologi informasi. Bahkan, teman saya, ada yang S1 nya teknik kehutanan dan S2 nya mengambil jurusan Farmasi. Tidak berkesinambungan, bukan? Tapi saya yakin teman saya tersebut sudah berhasil mengambil benang merah yang bisa menghubungkan keduanya. Apalagi mas Khrisna yang masih satu ruang lingkup ilmu, pasti akan jauh lebih mudah untuk menghubungkannya.

      Jadi, jurusan apapun yang akan diambil oleh mas Khrisna kedepannya, bukanlah masalah. Apalagi kalo mau ambil telco with bussiness. Wah, keren banget itu emang. Belum banyak pula yang ambil bidang itu. Yang jadi PR besar dalam seleksi lpdp adalah apa sih kiranya kontribusi yang bakal kita berikan untuk bangsa setelah lulus dari masa pendidikan nanti? :)

      Saya sendiri di Sorbonne ambil telco untuk mobile & satellite communication. Seru banget kuliah di Paris. Saya sendiri masih dalam proses menyelesaikan tulisan tentang perkuliahan dan kehidupan di Paris, untuk di post di blog ini, cuma agak sedikit tersendat karena waktu tersita untuk mereview materi-materi perkuliahan. Tapip pasti akan sy post sebelum tahun ini berakhir.

      Sekian sharingnya, semoga menjawab ya mas. Btw, kalau belum puas, feel free to send an email to satria.deteksi@gmail.com :)

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. assalamualaikum, mas.
    Mau nanya, di kelengkapan dokumen untuk seleksi kan ada salah satunya LoA. Setau saya LoA bisa menyusul belakangan. Tapi melihat LoA ada di syarat dokumen yang harus dibawa, saya jadi kewalahan karena saya belum mendaftar untuk mendapat LoA dari universitas tujuan saya yaitu Monash University. Apa saya bisa gugur jika tidak membawa LoA nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam,
      salam kenal ya.
      Setahu saya, LoA tidak wajib dalam proses seeksi administrasi. LoA menjadi wajib untuk dibawa pada saat seleksi wawancara jika:
      1. memang anda meng-upload LoA pada saat seleksi administrasi online
      2. sudah mendapat LoA setelah masa seleksi administrasi.
      kalau 2 kondisi tsb tidak terpenuhi, sy rasa anda tdk perlu membawa LoA pada saat seeksi wawancara. kalaupun diminta, anda juga bisa menjelaskan kondisi anda.

      Setau saya,LPDP memang strict soal persyaratan, tapi LPDP juga memberikan keputusan by case, selama anda bisa menjelaskan sejauh mana kondisi anda dalam proses mendapatkan LoA.

      Semoga menjawab ya. Semangat untuk tahap seleksi nya :)

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Halo Mas Satria,

    Saya mau nanya soal surat rekomendasi dosen/atasan, apakah LPDP memberikan format terhadap surat ini apa engga ya mas?

    Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo, mas Ikhsan salam kenal ya.
      Untuk surat rekomendasi, diberikan format oleh LPDP di buku panduan pendaftaran. bisa di unduh di websitenya.

      Hapus
  9. Assalamualaikum
    mau tanya mas,
    ketika lulus LPDP, kita diberi waktu selama 6 bulan - 1 tahun untuk mendapatkan LoA,
    pertanyaan nya, apakah dalam rentang waktu itu kita hanya fokus cari LoA atau ada pelatihan lain dari LPDP untuk peserta LPDP yang lulus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Warohmatulloh Wabarokatuh.
      Salam kenal ya.
      Bagi penerima beasiswa jenis reguler, setelah lulus proses wawancara, kita diberikan waktu untuk focus mencari LoA dalam waktu 1 tahun.
      Tapi, bagi penerima beasiswa jenis afirmasi, setelah lulus, diberikan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan/belajar Bahasa Asing sesuai dengan Bahasa Negara yang dituju.
      Apa perbedaan beasiswa jenis regular dan beasiswa jenis afirmasi?
      Silahkan dibaca di website www.lpdp.kemenkeu.go.id :)
      Semoga menjawab ya.

      Hapus
  10. Assalamu'alaikum mas Satria. punten mau tanya, baca di blognya berdasar pada data pertanyaan saat wawancara anda memilih daftar di dalam negeri, tapi anda keterima di luar negeri. boleh sharing prosesnya ya.
    Saya kebetulan dapat LoA conditional dari LN, tapi syarat bahasa di univ tersebut cukup 6 Ielts dan saya alhamdulillah lolos, tapi saya daftar di LPDP komputer tidak bisa masuk karena bahasa tidak mencapai ielts 6.5.
    Mohon saran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam mba Hanifa. salam kenal.
      Sayangnya, perpindahan dari DN ke LN sudah tidak berlaku lagi per seleksi batch 1 tahun 2016 ini. Jadi, informasi perpindahan yang bisa saya share sekiranya tidak berguna.
      Untuk masalah IELTS, tahun ini LPDP memberikan keringanan syarat, apabila sudah mendapatkan LoA Unconditional dari Univ, maka persyaratan IELTS/bahasa lainnya bisa digugurkan. Soal komputerisasi, mba Hanifa bisa hubungi langsung Call Centre LPDP atau email ke CSO nya. Nomor dan kontak email ada di website. Semoga membantu ya :)

      Hapus
  11. Assalamualaikum Mas Satria,

    Saya baru saja selesai baca blog Mas Satria, sangat memotivasi sekali. :)

    Salam kenal ya, saya Amel. Saya baru saja dinyatakan lolos seleksi administrasi beasiswa penelitian thesis (dalam negeri) dari LPDP, kiranya apa saja ya yang akan menjadi materi interview saya? Apa mas ada saran dan masukan yang perlu saya siapkan untuk menghadapi interview dan LGD nanti? Saya sangat excited sekaligus deg2an banget menghadapi interview dan LGD ini, hehehe karena besar harapan saya juga terhadap program ini. :)

    Terima kasih ya sebelumnya, sukses dan lancar selalu untuk pendidikannya di Sorbonne. :)

    Wassalam.

    BalasHapus
  12. Assalamualaikum Mas Satria,

    Saya baru saja selesai baca blog Mas Satria, sangat memotivasi sekali. :)

    Salam kenal ya, saya Amel. Saya baru saja dinyatakan lolos seleksi administrasi beasiswa penelitian thesis (dalam negeri) dari LPDP, kiranya apa saja ya yang akan menjadi materi interview saya? Apa mas ada saran dan masukan yang perlu saya siapkan untuk menghadapi interview dan LGD nanti? Saya sangat excited sekaligus deg2an banget menghadapi interview dan LGD ini, hehehe karena besar harapan saya juga terhadap program ini. :)

    Terima kasih ya sebelumnya, sukses dan lancar selalu untuk pendidikannya di Sorbonne. :)

    Wassalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam mbak Amel. Salam Kenal ya. Maaf baru sempat membalas.

      Sebelumnya, selamat ya sudah lolos seleksi administrasi.

      Untuk beasiswa thesis, saya kurang paham persis seleksinya seperti apa. Karena saya, ada di jalur beasiswa pendidikan yang reguler. Menurut pandangan saya, poin yang bakal dibahas di wawancara adalah tidak lain seputar thesis, detail thesis, metodologi, input proses output, hingga manfaat apa yang bisa dikontribusikan untuk masyarakat. Selama mbak Amel menguasai thesisnya, saya rasa tidak akan ada masalah dalam interview. Yang perlu ditekankan adalah output thesis yang memberikan kontribusi apa untuk Indonesia? Kalau LGD, semua sdh saya bahas detail juga di blog ini. Silahkan dibaca :)

      Terima kasih banyak doanya. Saya doakan pula untuk mbk Amel semoga seleksinya lancar dan selalu dalam bantuan Allah ya. Ditunggu kabarnya jadi next Awardee LPDP. Amiin

      Salam.

      Hapus
    2. Terima kasih Mas Satria atas saran dan doanya. Saya baru selesai interview hari ini. Kurang lebihnya sama seperti masukan dari mas satria. Aamiin doanya. Terima kasih sekali lagi. Salam sukses! :)

      Hapus
    3. Alhamdulillah kalau begitu.
      Sembari menunggu pengumuman, jangan lupa diperbanyak doanya.
      Semoga diberikan hasil yang terbaik ya untuk mbak Amel. Amin yaRobb.

      Hapus
  13. Assalamualaikum, salam kenal mas Satria. Saya Nurul, saya dijadwalkan untuk seleksi subtansi LPDP bulan ini dan sedang mencari-cari cerita tentang wawancara LPDP, Alhamdulillah nemu blog mas Satria. Terima kasih banyak atas sharingnya, sangat bermanfaat. Mohon doa nya juga ya mas semoga lancar dan bisa nyusul mas jadi Awardee :)
    BarokaAllah juga beasiswa mas. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam mbak Nurul.
      Salam kenal juga :)
      Alhamdulillah kalau bermanfaat. Saya doakan semoga seleksinya lancar dan selalu dalam bantuan Allah. Ditunggu kabarnya jadi next Awardee LPDP ya. Amiin.

      Hapus
  14. Hello Mas Satria,
    Perkenalkan saya Willy. Langsung to the point saja ya :) mengingat Anda juga pastinya sibuk dengan aktivitas lain.

    Skenario: kita lolos sebagai awardee LPDP dengan kondisi LoA belum dimiliki, kemudian ternyata kita tidak lolos di Universitas yang dituju... Bagaimana kelanjutannya?

    a. Apakah kita diharuskan mencoba mendaftar lagi di Progdi yang sama/berdekatan dengan yang kita daftarkan di tahap awal LPDP?
    Hal ini mengingat LPDP sendiri memiliki prioritas terkait program studi yang dituju kan?
    Kalau sekian persen alasan saya diterima karena program studi yang saya tuju, kemudian karena skenario diatas tersebut, saya jadinya malah keterima di Universitas dan program studi yang tidak diprioritaskan, bagaimana ya?

    b. Apakah harus di Negara yang sama?
    Contoh: Awalnya saya mendaftar negara Jerman (biaya studinya murah banget). Karena skenario di atas, kemudian saya keterima di Universitas negara X, yang biaya studinya mahal.
    Pastinya LPDP juga memperhitungkan kuota/perhitungan financial coverage kan.. Saat tahap kualifikasi LPDP kondisinya beban studi saya X, setelah award LPDP, beban studi menjadi X++...
    Apakah lantas award LPDP saya dicancel? Atau bagaimana ya?

    Terima kasih atas respon dan masukannya,
    Salam,
    Willy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mas willy, salam kenal ya.

      Untuk perpindahan universitas, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Awardee diberikan kesempatan untuk mengajukan perpindahan universitas sebanyak 1x dengan syarat:
      1. Ranking univ baru lebih tinggi daripada ranking univ yang lama
      2. Jika ranking univ baru lebih rendah, maka harus ada bukti2 pendukung universitas bahwa tersebut bagus, misal surat dari atase pendidikan negara tujuan, surat dari kampus tentang prestasi universitas, atau surat dari profesor pembimbing, dll.
      3. Perpindahan jurusan juga bisa dikomunikasikan dengan pihak LPDP dengan berkas2 pendukung juga, seperti berkas2 perpindahan universitas trrsebut.
      4. LPDP tdk akan mempertimbangkan soal biaya, selama univ tersebut bagus dan menunjang studi anda untuk berprestasi, pasti di approve dan dibiayai :)
      5. Karena kesempatan hanya 1x, maka benar2 hati2 dalam melakukan perpindahan. Pastikan dokumen2nya sangat lengkap dan menunjang untuk anda berpindah universitas..
      6. Sistem ini hanya berlaku untuk sesama luar negeri atau sesama dalam negeri. Perpindahan dari dalam ke luar atau luar ke dalam sudah tidak diperbolehkan lagi tahun ini..

      Sekian semoga menjawab ya mas Willy.

      Hapus
    2. Mas Satria,

      Terima kasih atas jawabannya.

      Poin yang mas Satria utarakan, nomor 3-4-5-6, oke noted.

      Terkait poin 1 & 2 pertanyaan lebih lanjut saya:
      Kalau benar tidak keterima, saya berpikir untuk tetap melamarnya ke univ-univ yang ada di list LPDP.
      Namun di awal melamar LPDP; univ yang saya daftarkan mungkin rankingnya paling tinggi di negara tersebut. Jadi kalau tidak keterima, saya asumsikan tidak mungkin apply univ yang lebih tinggi di negara yang sama. Berganti universitas tujuanpun, asalkan masih di dalam list univ LPDP, tidak masalah kan ya?

      Apakah ada cerita serupa dari kenalan mas Satria dengan skenario seperti ini?

      Terima kasih atas komunikasinya, semoga pembaca lain juga bisa mendapatkan pencerahan dari perbincangan kita.
      Salam sehat dan sukses,

      Willy

      Hapus
    3. Kalau mau pindah ke univ yang lain dan masih di negara yang sama, masih dimungkinkan kok mas. Misalnya, saya apply di MIT untuk awal seleksi lpdp (yang notabene peringkat 1 univ terbaik d dunia). ternyata saya ditolak MIT, saya masih dimungkinkan pindah kok ke univ lain di Amerika yang rankingnya lebih rendah. Asal, ada berkas2 pendukung yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Pun, diperbolehkan untuk berganti ke negara lain dengan univ yg rankingnya lebih rendah..

      Tapi, saran saya, dari awal memang dipertimbangkan tentang peluang diterima di univ awal. Bisa dengan kontak dengan profesor atau pihak international relationnya terkait syarat dan peluang. Kalau memang peluang kecil, lebih baik
      segera mencari univ lain..

      Tapi, jika nantinya toh harus seperti skenario mas Willy ini, saran saya, akan jauh lebih baik, agar mas Willy tetap mencari univ cadangan yang memang terbaik di bidang studi nya ya :)

      Untuk skenario seperti ini, banyak sekali kok teman saya, mas. dan LPDP memang memberikan "fasilitas" ini.

      Sama2 mas Willy, semoga membantu ya. Semoga lancar seleksi LPDP nya. Ditunggu kabarnya jadi Awardee LPDP. Amin.

      Hapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. siang Mas Satria,
    saya Feby, alhamdulillah saya lolos administrasi lpdp periode 1 2016 ini, dan insya Allah minggu depan seleksi substansi di jogja.
    Gini mas, saya kan kmrn apply untuk DN, tp bukan program double degree. Semisal saya lolos substansi besok ini, kira2 bisa diubah jadi double degree ga ya? Atau pas wawancara aja disampaikan?
    Sebelumnya terima kasih Mas, semoga sukses selalu :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang mas Feby. salam kenal ya.
      Sebelumnya selamat karna telah melewati tahap administrasi.
      Untuk double degree, dimungkinkan kok. asal disampaikan pada saat tahap wawancara.
      Semoga lancar dan sukses seleksi substansi nya ya. Amin

      Hapus
    2. Aamiin, makasi doanya Mas.
      Ngomong2 saya ini perempuan, Mas. Hehe
      Saya uda buat rencana studi untuk program double degreenya itu. Nah nanti saya pas wawancara, nyampeinnya gimana ya Mas? Tetiba bahas pngen double degree gtu? Trus nyodorin rencana studinya?
      Kl utk syarat toefl, alhamdulillah sudah diatas dr syarat yg utk magister LN..

      Hapus
  17. assalamualaikum mas, mau nanyak, saya mau mencoba test LPDP, saya mau masuk jurusan PBA (pendidikan bahasa arab), apa saja ya yang harus disiapkan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam wr. wb., mau kuliah dimana mas/mbak? Yang jelas, siapkan dulu kemampuan bahasanya, kemudiann berkas-berkasnya pendukung lainnya.

      Hapus
  18. Mas satria..
    Numpang tanya juga ya ��
    Alhamdulillah kebetukan sy bru lulus tahap administrasi lpdp afirmasi LN dan menunggu jadwal tes lanjutan.

    Kesempatan waktu luang ini sy manfaatkan untuk blogwalking menambah informasi dan tips2 tentunya.

    Hanya saja disalah satu blog yg sya baca(lupa alamatnya) on the spot essay dan LGDnya menggunakan bahasa inggris ditambah lagi 90% interview sessionnya menggunakan b.ing
    Apakah demilian adanya, atau ada criteria tertentu yg menyebabkan grup tes tsb menggunakan b.ing sbg primary language test?*degdegan Kalo pake b ing

    Ditunggu info updatenya mas
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Hendro, salam kenal ya.
      Sebelumnya selamat sudah berhasil lolos tahap administrasi.
      Jujur saja, di masa seleksi saya, seleksi Essay On The Spot belum masuk dalam bagian tes substansi. Saya hanya mengalami seleksi LGD dan wawancara saja. Tapi sejauh informasi yang saya dapat dari rekan-rekan saya yang lain, memang betul bahwa keseluruhan tes baik LGD, Essay dan Wawancara akan berlangsung dalam bahasa inggris, apalagi anda mendaftar ke universitas luar negeri.

      Good luck ya.

      Hapus
  19. Assalamualaikum mas Satria,

    saya Kurniati dari Malang, dan ingin mengucapkan terimakasih karena sudah berbagi informasi di blog ini. Ini sangat bermanfaat buat bekal saya mempersiapkan diri untuk seleksi substansi nanti, dan semoga Allah membalas ilmu yang dibagikan ini.

    Saya sudah lolos seleksi administratif dan sedang bersiap untuk seleksi substansi di Surabaya tgl 25 Mei, jalur yang saya lamar adalah jalur prestasi nasional/internasional bidang olahraga. Sepengetahuan mas, ada nggak teman sekangkatan di PK atau kenalan mas Satria yang lolos skema ini? kalau ada saya ingin berdiskusi dengannya.

    terimakasih sebelumnya

    wassalam wr wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Wr. Wb.

      Salam kenal Kurniati, terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Alhamdulillah kalau bermanfaat. Amin.

      Mohon maaf, tapi sejauh ini saya belum mempunyai teman yang lolos dari LPDP melalu skema tersebut. Tapi sepaham saya, lewat jalur apapun, tahapan seleksi substansi yang akan di tempuh akan tetap sama, antara satu dan yang lainnya.

      Good luck ya.

      Hapus
  20. Assalamualaikum mas Satria,

    saya Kurniati dari Malang, dan ingin mengucapkan terimakasih karena sudah berbagi informasi di blog ini. Ini sangat bermanfaat buat bekal saya mempersiapkan diri untuk seleksi substansi nanti, dan semoga Allah membalas ilmu yang dibagikan ini.

    Saya sudah lolos seleksi administratif dan sedang bersiap untuk seleksi substansi di Surabaya tgl 25 Mei, jalur yang saya lamar adalah jalur prestasi nasional/internasional bidang olahraga. Sepengetahuan mas, ada nggak teman sekangkatan di PK atau kenalan mas Satria yang lolos skema ini? kalau ada saya ingin berdiskusi dengannya.

    terimakasih sebelumnya

    wassalam wr wb

    BalasHapus
  21. Luar biasa, sangat menginspirasi, terima kasih mas Satria.

    BalasHapus
  22. Asslmuala'alaikum.. Mas satria. Saya mendala dari kalimantan Barat tepatnya di daerah perbatasan yaitu kapuas hulu.. Sebelum terima kasih atas semua informasi nya... Saya mau tanya untuk penulisan essay 1 Dan 2,,itu kan terdiri dari 500-700 kata. Kalau misalnya tulisan kita lebih dari jumlah tersebut masih bisa masuk ke sistem lpdp ke??? Terima kasih mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam mas Mandala, salam kenal.
      Salam dari Paris untuk Kapuas Hulu ya :)
      Essay boleh lebih dari 700 kata, tapi jangan sampai kurang dari 500 kata karna akan di tolak oleh sistem. Hanya saja perlu di pertimbangkan bahwa kelebihan banyak atau sedikitnya essay juga mempengaruhi porsi peniliaian.

      Hapus
  23. Assalamualaikum Mas Satria

    Saya akan mengajukan LPDP menggunakan LoA unconditional, tetapi nama universitas saya tidak ada d di daftar LPDP. Apa itu tetap bisa mengajukan?
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Rizky Ayu, salam kenal ya.

      Saya rasa untuk tahap administrasi, kamu harus mendaftar di Universitas yang tersedia di List LPDP, apalagi masih unconditional. Nanti kalau sudah lolos tahap wawancara, bisa melakukan pindah universitas.

      Hapus
    2. Terima kasih mas atas jawabannya, bagaimana kalau mengenai isi study plan, disana kan pasti akan mencurahkan minat kita, apakah kita ceritakan tentang universitas yang disediakan LPDP yg kita pilih itu. Atau study Plan mengenai tempat kita kuliah yg sudah mengeluarkan LoA tersebut?
      Terima Kasih

      Hapus
    3. Menurut saya ditulis saja tentang univ tujuan yang mengeluarkan LoA uncon, nanti semuanya bisa kamu jelaskan di sesi wawancara.

      Hapus
  24. Mas...Saya sudah mendapatkan LOA dari The University of Montpellier dan juga dari kedutaan Perancis langsung untuk lanjut S3. dan Saya akan mendaftar di Batch 3 bulan ini. Akan tetapi universitas tersebut tidak terdaftar di LPDP. Pada saat pengupload-an dokumen ada tulisan "tidak boleh mengupload LOA dari universitas diluar list lpdp". sedangkan juga, untuk bahasa saya belum bisa memenuhi kriteria lpdp. Itu berarti saya tidak bisa mengupload LOA ataupun toefl karena tidak memenuhi scorenya. Apakah kira2 saya akan lolos administrasi? Pembimbing saya menyarankan untuk tetap mengupload LOA tersebut. Bagaimana menurut mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak Rena, salam kenal.

      Kasus ini juga terjadi di beberapa teman2 saya. Kalau kasus LoA, bisa di siasati dengan memilih salah satu universitas yang ada di list LPDP, bisa memilih univ yang sekiranya provide jurusan yang sama dengan mbak Rena. Baru nanti ketika masuk ke tahap wawancara, bisa mbak Rena jelaskan maksud mbak Rena, termasuk mbak rena sudah mendapatkan LoA dari Montpellier.

      Kedua, soal bahasa itu mutlak harus di penuhi mbak, tidak akan pernah bisa masuk ke sistem web kalau nilai bahasa mbak masih di bawah standart LPDP, dan kalau pun tetap bisa ke-upload, takutnya berimbas gagal di tahap administrasi.

      Semangat dan good luck.

      Hapus
  25. Assalamu'alaikum
    Salam kenal mas satria
    Saya ingin mendaftrar beasiswa lpdp jalur reguler, di syaratnya harus mempersiapakan proposal thesis saya mw tanya apakah proposal thesis itu sebagai syarat administrasi, atau wawancara atau di syarat untuk saat mencari univ dan program studi? Dan apakah ada format khusus untuk proposal nya dr lpdp? Terimakasih, wassalamu'alaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Arina, salam kenal juga.

      Proposal thesis sebenarnya bukanlah syarat. Yang menjadi syarat wajib adalah menulis rencana studi. Saya menulis proposal thesis hanya sebagai inisiatif saja untuk lebih meyakinkan interviewer pada saat itu. Lebih lengkap lagi silahkan baca website lpdp.

      Good luck buat lpdp nya

      Hapus
  26. Assalamualaikum
    Saya maba baru s1 tahun 2016
    Mau tanya mas. Yang dibiayai beasiswa lpdp itu apa saja mas?
    Tahapan seleksi lpdp itu bagaimana? Berapa kisaran orang yang diterima?
    Mas dulu s1 nya dimana prodi apa? Lalu kalau bileh tau dulu ipknya berapa? Hehe
    Apakah pengalaman organisasi sewaktu kuliah juga menjadi pertimbangan? Apakah mas dulu waktu kuliah ikut organisasi.
    saran cari univ dan negara tujuan studi gimana mas?
    Terimakasih. Wassalamualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam.
      Semua pertanyaan kamu terkait beasiswa, bisa kamu baca di website LPDP di www.lpdp.kemenkeu.go.id, yang bersifat personal bisa dilihat di profil linkedin saya di https://www.linkedin.com/in/satriahardinata/en
      Cara cari univ dan negara tujuan juga sudah saya jelaskan di artikel blog saya.
      Good luck ya.

      Hapus
  27. assalamualaikum. salam kenal mas satria. saya mau nanya mas, saya lihat panduan mendaftar user manual. sebenarnya email yang mau digunakan untuk mendaftar akun itu bambang@mail.com or bambang@gmail.com. mhon infonya mas.

    BalasHapus
  28. Salam kenal mas, saya ingin meminta saran. Sebelumnya saya ingin berterima kasih karena mas telah berbagi informasi non-teknis terkait LPDP. It's really helpful! Saya lulusan S1 hukum dan berencana untuk mengambil jurusan yang bidang keilmuannya inter-disciplinary (campuran hukum, manajemen, teknologi, dan media). Saya bingung memilih bidang keilmuan yg pas ketika daftar LPDP, sebaiknya pilih bidang keilmuannya hukum atau lain-lain ya? Jika memilih lain-lain, apakah nantinya akan mempengaruhi ke interviewer dan nilai saya? Mohon sarannya mas, terima kasih.

    BalasHapus
  29. Ass.wr.wb. TERIMAKASIH ATAS INFORMASI DAN SEMANGATNYA. Mas saya ingin sekali diterima LPDP. Langsung aja ya mas. Berapa lama persiapan semua berkas mas? Dan berapa lama persiapan tes bahasa inggris mas? Menurut yang mas ketahui, apakah semua yang keterima LPDP LN cenderung memiliki nilai IELTS/TOEIC/TOEFL yang tinggi diatas rata2? Apa ada juga yang standar saja nilai tes kemampuan b.ing nya tapi tetap lolos? Kemudian, apakah applicant yang diterima cenderung aktif organisasi dan kegiatan sosial semua mas? Atau ada saja yang applicant yg biasa2 saja kegiatan sosial dan organisasinya, bahkan mahasiswa reguler (kupu-kupu) yang diterima LPDP mas? Kemudian mas ketika keterima disana (di LN) dan telah tiba di negara tujuan, saya baca di FAQ di sebuah blog (mengenai administrasinya lagi kalo gak salah) bahwa ada lagi atau tidaknya tes (interview, essay, etc) disana kan kembali ke regulasi universitas masing2. Nah, kalo mengenai tes kesehatan, apa ada tes kesehatan lagi seperti narkoba, TBC, HIV dan semacamnya ketika sampai di negara tujuan? Atau hanya perlu tes yang dari LPDP nya saja? Atau ini tergantung regulasi dari negara atau universitas masing2? Terimakasih banyak mas. GOOD LUCK DI SANA! SEMOGA BISA NYUSUL.

    BalasHapus
  30. Salam kenal mas Satria, mas sy mau bertanya :
    Mas kan mndaftar LPDP dlu baru kemudian mndftr di Univ.LN. . It gymana prosedur ny mas??

    Sewaktu mas ke LN ikut tes univ.LN apkah biaya akomodasi, transport, biaya tes, visa, dll ny it sdh di biayai oleh LPDP atw blm mas??

    Atw mas Satria menggunakan biaya sendiri terlebih dahulu. . Mohon lenjlasannya mas.
    Trima Kasih banyak info.ny semoga Allah swt melancarkan semua urusan study mas Satria. Aamiin ya robbalallamin.

    BalasHapus
  31. Salam kenal mas Satria, mas sy mau bertanya :
    Mas kan mndaftar LPDP dlu baru kemudian mndftr di Univ.LN. . It gymana prosedur ny mas??

    Sewaktu mas ke LN ikut tes univ.LN apkah biaya akomodasi, transport, biaya tes, visa, dll ny it sdh di biayai oleh LPDP atw blm mas??

    Atw mas Satria menggunakan biaya sendiri terlebih dahulu. . Mohon lenjlasannya mas.
    Trima Kasih banyak info.ny semoga Allah swt melancarkan semua urusan study mas Satria. Aamiin ya robbalallamin.

    BalasHapus
  32. Butuh IELTS tinggi untuk keperluan akademik, professional & imigrasi?
    Kami menyediakan program kilat, yaitu GARANSI IELTS 7.5 dalam 4 bulan. Berpengalaman lebih dari 14 tahun, satusatunya di Indonesia yang memiliki program GARANSI IELTS 8.0 & score internasional dari 4000 alumni kami merupakan yang paling spektakuler di Indonesia. 08787 8787 190

    BalasHapus
  33. Butuh IELTS 7.5 untuk beasiswa keluar negeri + aneka kebutuhan lain

    Future school of english, yang memiliki program GARANSI 7.5, mencari 100 kandidat untuk dididik secara GRATIS untuk mencapai IELTS 7.5 + digaji, sebagai duta & project percontohan.

    Syarat:
    Min 16 tahun - tidak terbatas
    Mau mengalokasikan 6-10 jam/minggu untuk bekerja part time memasarkan kursus IELTS melalui sosial media/lainnya
    Mau berkomitmen untuk belajar dengan sungguh sungguhdemi mencapai IELTS 7.5.

    Tersedia 100 beasiswa 100% untuk mencapai IELTS 7.5, bagi mereka yang serius belajar dan mau mengejar beasiswa keluar negeri + aneka keperluan lainnya.

    Lokasi: Kelapa gading, jelambar dan harapan indah.
    Info: 08787 8787 190

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer